DIKSI

12.29.2009

Pilihan kata atau diksi adalah pemilihan kata – kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan.
Saat kita berbicara, kadang kita tidak sadar dengan kata – kata yang kita gunakan. Maka dari itu, tidak jarang orang yang kita ajak berbicara salah menangkap maksud pembicaraan kita.
Beberapa point – point penting tentang diksi, yaitu :
• Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
• Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa – nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.

• Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu saja sudah sangat sering mendengar kata ilmiah. Kata ilmiah seringkali dihubungkan dengan bidang pendidikan atau hal-hal yang berbau ilmu pengetahuan.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, kata ilmiah memiliki arti bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Namun, pengertian dari kata ilmiah itu sendiri tidak lantas menjelaskan keilmiahan dari sebuah karya atau kegiatan yang bersifat ilmiah. Untuk mengukur keilmiahan suatu karya atau kegiatan perlu ada tolok ukur.
Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang dan yang dengan cermat mengungkpakan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Syarat istilah yang baik :
 Paling tepat mengungkapkan konsep yang dimaksud,
 Paling singkat di antara pilihan yang ada,
 Bernilai rasa (konotasi) baik,
 Sedap di dengar (eufonik)
 Bentuknya seturut kaidah bahasa Indonesia.

Secara umum, definisi dibagi menjadi dua bagian, yaitu definisi nominal (suatu persamaan kata yang tepat digunakan) dan definisi formal (definisi logis atau riel).
Definisi nominal digunakan untuk hal-hal yang sifatnya praktis dengan tujuan mempermudah pemahaman. Ada beberapa macam definisi nominal, misalnya, sinonim atau persamaan makna, definisi kamus atau penunjukan klas terhadap suatu benda atau barang, etimologi kata atau penggunaan kata asing yang memerlukan penjelasan yang tepat dan persis dalam bahasa Indonesia, stipulatif atau suatu batasan kata yang tidak ditafsirkan lain (misalnya Menteri adalah Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia), dan antonim atau penyangkalan (misalnya orang mati adalah orang yang tidak hidup).
Khusus untuk etimologi kata, kita harus mengartikan suatu kata asing sesuai dengan asal kata asingnya. Pengertian "yurisdiksi" misalnya, yang terdiri dari juris (jus) = hukum dan diksi (dicere) = berkata, dapat diartikan orang tidak boleh bicara di sini melainkan di tempat lain, yang mengandung maksud lingkup kuasa pengadilan, atau lingkungan hak dan kewajiban serta tanggung jawab di suatu wilayah, atau lingkungan kerja tertentu.
Definisi formal yang juga disebut sebagai definisi logis atau ilmiah yang sebagian besar digunakan dalam membuat batasan atau pengertian dalam peraturan perundangundangan, dalam pembuatannya perlu memperhatikan syaratsyarat di bawah ini :
1) Ekuivalen
Definisi yang dibuat harus dapat diuji melalui konverbilitas atau dapat dipertukarkan satu sama lain antara yang didefinisikan (definiendum) dan yang mendefinisikan (definiens). A = B dan B = A. Jika A dan B dapat dibuktikan sama dan dapat dipertukarkan, maka ini merupakan definisi yang baik. Jika tidak dapat dipertukarkan, maka definisi tersebut hanya merupakan pernyataan. Contoh : Nenas adalah buah yang rasanya asam. Jika dibalik atau dipertukarkan, maka berbunyi: Buah yang rasanya asam adalah nenas. Apakah secara logika definisi ini betul? Jika tidak, maka contoh di atas hanya merupakan pernyataan.
2) Paralel
Dalam membuat suatu definisi, hindarkan adanya penggunaan katakata dalam definiens, misalnya kata atau frasa: jika, apabila, kalau, jikalau, di mana, untuk apa, kepada siapa, dll. karena definiens dapat mengandung syarat atau pengandaian yang dapat menimbulkan ketidakpastian definisi, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kepastian hukum.
3) Pengulangan Kata Definiens
Hindari adanya pengulangan kata yang sama yang ada dalam definiendum. Misalnya, Ilmu Hukum, kata "ilmu" dan "hukum" harus didefinisikan sebagai "Pengetahuan mengenai normanorma yang mengatur tingkah laku yang disusun berdasarkan sistimatika yang teratur". Jadi bukan "Ilmu yang mempelajari tentang hukum"
Definisi "sosiologi", misalnya, kurang baik jika logi tidak didefinisikan atau Definisi kadangkadang logi dipadankan dengan kata "ilmu". Jadi logi atau ilmu harus pula didefinisikan.
4) Negatif
Hindari adanya definiens yang negatif, dalam arti menggunakan kata seperti: bukan, tidak, non, dslb., kecuali terhadap klasklas yang mempunyai sifat dekotomi atau yang disangkal ciri deferensialnya dan bukan anggotanya.

Kurang benar jika kita mengatakan bahwa "Manusia adalah bukan binatang". Bandingkan jika ada definisi yang menyatakan bahwa "Yatim Piatu adalah seorang anak yang tidak mempunyai ayah dan ibu". Contoh terakhir ini salah satu pengecualian penyangkalan ciri deferensialnya dan hal ini tidak bisa dihindari untuk tidak menggunakan kata negatif.
Sebagai pedoman yang terpenting dalam pembentukan definisi adalah bahwa dalam mendefinisikan suatu kata yang akan dibatasi, hindari adanya definisi yang berjejal atau definisi yang di dalamnya mengandung norma.

Contoh : Bus adalah kendaraan umum yang mempunyai paling sedikit enam roda dan dalam kendaraan harus disediakan oleh karoseri atau pembuat kendaraan bus sebanyak dua puluh empat tempat duduk, termasuk tempat duduk pengemudi.

Kata "harus" yang ditujukan kepada karoseri di atas adalah suatu norma. Jadi, jika ada suruhan kepada seseorang atau warga, maka suruhan tersebut harus dituangkan dalam materi yang diatur, bukan di dalam batasan pengertian atau definisi.



Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.
Contoh kata serapan dalam bahasa Indonesia adalah:
• tetapi (dari bahasa Sansekerta tathâpi: namun itulah)
• mungkin (dari bahasa Arab mumkinun: ?)
• meski (dari bahasa Portugis mas que: walau)
Penyerapan kata dari bahasa Cina sampai sekarang masih terjadi di bidang pariboga termasuk bahasa Jepang yang agaknya juga potensial menjadi sumber penyerapan. Di antara penutur bahasa Indonesia beranggapan bahwa bahasa Sanskerta yang sudah ’mati’ itu merupakan sesuatu yang bernilai tinggi dan klasik. Alasan itulah yang menjadi pendorong penghidupan kembali bahasa tersebut. Kata – kata Sanskerta sering diserap dari sumber yang tidak langsung, yaitu Jawa Kuna. Sistem morfologi bahasa Jawa Kuna lebih dekat kepada bahasa Melayu. Kata – kata yang berasal dari bahasa Sanskerta-Jawa Kuna misalnya acara, bahtera, cakrawala, darma, gapura, jaksa, kerja, lambat, menteri, perkasa, sangsi, tatkala, dan wanita. Bahasa Arab menjadi sumber serapan ungkapan, terutama dalam bidang agama Islam. Kata rela (senang hati) dan korban (yang menderita akibat suatu kejadian), misalnya, yang sudah disesuaikan lafalnya ke dalam bahasa Melayu pada zamannya dan yang kemudian juga mengalami pergeseran makna, masing-masing adalah kata yang seasal dengan rida (perkenan) dan kurban (persembahan kepada Tuhan). Dua kata terakhir berkaitan dengan konsep keagamaan. Ia umumnya dipelihara betul sehingga makna (kadang-kadang juga bentuknya) cenderung tidak mengalami perubahan. Sebelum Ch. A. van Ophuijsen menerbitkan sistem ejaan untuk bahasa Melayu pada tahun 1910, cara menulis tidak menjadi pertimbangan penyesuaiankata serapan . Umumnya kata serapan disesuaikan pada lafalnya saja. Meski kontak budaya dengan penutur bahasa – bahasa itu berkesan silih berganti, proses penyerapan itu ada kalanya pada kurun waktu yang tmpang tindih sehingga orang-orang dapat mengenali suatu kata serapan berasal dari bahasa yang mereka kenal saja, misalnya pompa dan kapten sebagai serapan dari bahasa Portugis, Belanda, atau Inggris. Kata alkohol yang sebenar asalnya dari bahasa Arab, tetapi sebagian besar orang agaknya mengenal kata itu berasal dari nahasa Belanda. Kata serapan dari bahasa Inggris ke dalam kosa kata Indonesia umumnya terjadi pada zaman kemerdekaan Indonesia, namun ada juga kata – kata Inggris yang sudah dikenal, diserap, dan disesuaikan pelafalannya ke dalam bahasa Melayu sejak zaman Belanda yang pada saat Inggris berkoloni di Indonesia antara masa kolonialisme Belanda. Kata –kata itu seperti kalar, sepanar, dan wesket. Juga badminton, kiper, gol, bridge. Sesudah Indonesia merdeka, pengaruh bahasa Belanda mula surut sehingga kata – kata serapan yang sebetulnya berasal dari bahasa Belanda sumbernya tidak disadari betul. Bahkan sampai dengan sekarang yang lebih dikenal adalah bahasa Inggris.
Sumber :
- www.ebook-search-queen.com
- Gorys Keraf : DIKSI DAN GAYA BAHASA (2002)

Read More..

Cerita Pendek

12.19.2009

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.
Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.
1. ASAL-USUL

Cerita pendek berasal-mula pada tradisi penceritaan lisan yang menghasilkan kisah-kisah terkenal seperti Iliad dan Odyssey karya Homer. Kisah-kisah tersebut disampaikan dalam bentuk puisi yang berirama, dengan irama yang berfungsi sebagai alat untuk menolong orang untuk mengingat ceritanya. Bagian-bagian singkat dari kisah-kisah ini dipusatkan pada naratif-naratif individu yang dapat disampaikan pada satu kesempatan pendek. Keseluruhan kisahnya baru terlihat apabila keseluruhan bagian cerita tersebut telah disampaikan.

Fabel, yang umumnya berupa cerita rakyat dengan pesan-pesan moral di dalamnya, konon dianggap oleh sejarahwan Yunani Herodotus sebagai hasil temuan seorang budak Yunani yang bernama Aesop pada abad ke-6 SM (meskipun ada kisah-kisah lain yang berasal dari bangsa-bangsa lain yang dianggap berasal dari Aesop). Fabel-fabel kuno ini kini dikenal sebagai Fabel Aesop. Akan tetapi ada pula yang memberikan definisi lain terkait istilah Fabel. Fabel, dalam khazanah Sastra Indonesia seringkali, diartikan sebagai cerita tentang binatang. Cerita fabel yang populer misalnya Kisah Si Kancil, dan sebagainya.

Selanjutnya, jenis cerita berkembang meliputi sage, mite, dan legenda. Sage merupakan cerita kepahlawanan. Misalnya Joko Dolog. Mite lebih menyaran pada cerita yang terkait dengan kepercayaan masyarakat setempat tentang sesuatu. Contohnya Nyi Roro Kidul. Sedangkan legenda mengandung pengertian sebuah cerita mengenai asal usul terjadinya suatu tempat. Contoh Banyuwangi.

Bentuk kuno lainnya dari cerita pendek, yakni anekdot, populer pada masa Kekaisaran Romawi. Anekdot berfungsi seperti perumpamaan, sebuah cerita realistis yang singkat, yang mencakup satu pesan atau tujuan. Banyak dari anekdot Romawi yang bertahan belakangan dikumpulkan dalam Gesta Romanorum pada abad ke-13 atau 14. Anekdot tetap populer di Eropa hingga abad ke-18, ketika surat-surat anekdot berisi fiksi karya Sir Roger de Coverley diterbitkan.

Di Eropa, tradisi bercerita lisan mulai berkembang menjadi cerita-cerita tertulis pada awal abad ke-14, terutama sekali dengan terbitnya karya Geoffrey Chaucer Canterbury Tales dan karya Giovanni Boccaccio Decameron. Kedua buku ini disusun dari cerita-cerita pendek yang terpisah (yang merentang dari anekdot lucu ke fiksi sastra yang dikarang dengan baik), yang ditempatkan di dalam cerita naratif yang lebih besar (sebuah cerita kerangka), meskipun perangkat cerita kerangka tidak diadopsi oleh semua penulis. Pada akhir abad ke-16, sebagian dari cerita-cerita pendek yang paling populer di Eropa adalah “novella” kelam yang tragis karya Matteo Bandello (khususnya dalam terjemahan Perancisnya). Pada masa Renaisan, istilah novella digunakan untuk merujuk pada cerita-cerita pendek.

Pada pertengahan abad ke-17 di Perancis terjadi perkembangan novel pendek yang diperhalus, “nouvelle”, oleh pengarang-pengarang seperti Madame de Lafayette. Pada 1690-an, dongeng-dongeng tradisional mulai diterbitkan (salah satu dari kumpulan yang paling terkenal adalah karya Charles Perrault). Munculnya terjemahan modern pertama Seribu Satu Malam karya Antoine Galland (dari 1704; terjemahan lainnya muncul pada 1710–12) menimbulkan pengaruh yang hebat terhadap cerita-cerita pendek Eropa karya Voltaire, Diderot dan lain-lainnya pada abad ke-18.

2. CERITA-CERITA PENDEK MODERN

Cerita-cerita pendek modern muncul sebagai genrenya sendiri pada awal abad ke-19. Contoh-contoh awal dari kumpulan cerita pendek termasuk Dongeng-dongeng Grimm Bersaudara (1824–1826), Evenings on a Farm Near Dikanka (1831-1832) karya Nikolai Gogol, Tales of the Grotesque and Arabesque (1836), karya Edgar Allan Poe dan Twice Told Tales (1842) karya Nathaniel Hawthorne. Pada akhir abad ke-19, pertumbuhan majalah dan jurnal melahirkan permintaan pasar yang kuat akan fiksi pendek antara 3.000 hingga 15.000 kata panjangnya. Di antara cerita-cerita pendek terkenal yang muncul pada periode ini adalah “Kamar No. 6″ karya Anton Chekhov.

Pada paruhan pertama abad ke-20, sejumlah majalah terkemuka, seperti The Atlantic Monthly, Scribner’s, dan The Saturday Evening Post, semuanya menerbitkan cerita pendek dalam setiap terbitannya. Permintaan akan cerita-cerita pendek yang bermutu begitu besar, dan bayaran untuk cerita-cerita itu begitu tinggi, sehingga F. Scott Fitzgerald berulang-ulang menulis cerita pendek untuk melunasi berbagai utangnya.

Permintaan akan cerita-cerita pendek oleh majalah mencapai puncaknya pada pertengahan abad ke-20, ketika pada 1952 majalah Life menerbitkan long cerita pendek Ernest Hemingway yang panjang (atau novella) Lelaki Tua dan Laut. Terbitan yang memuat cerita ini laku 5.300.000 eksemplar hanya dalam dua hari.

Sejak itu, jumlah majalah komersial yang menerbitkan cerita-cerita pendek telah berkurang, meskipun beberapa majalah terkenal seperti The New Yorker terus memuatnya. Majalah sastra juga memberikan tempat kepada cerita-cerita pendek. Selain itu, cerita-cerita pendek belakangan ini telah menemukan napas baru lewat penerbitan online. Cerita pendek dapat ditemukan dalam majalah online, dalam kumpulan-kumpulan yang diorganisir menurut pengarangnya ataupun temanya, dan dalam blog.

3. UNSUR DAN CIRI KHAS

Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.

Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dramatis: eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya), komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik dan tokoh utama); komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik); aksi yang meningkat, krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka terhadap suatu langkah); klimaks (titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan titik cerita yang mengandung aksi terbanyak atau terpenting); penyelesaian (bagian cerita di mana konflik dipecahkan); dan moralnya.

Karena pendek, cerita-cerita pendek dapat memuat pola ini atau mungkin pula tidak. Sebagai contoh, cerita-cerita pendek modern hanya sesekali mengandung eksposisi. Yang lebih umum adalah awal yang mendadak, dengan cerita yang dimulai di tengah aksi. Seperti dalam cerita-cerita yang lebih panjang, plot dari cerita pendek juga mengandung klimaks, atau titik balik. Namun demikian, akhir dari banyak cerita pendek biasanya mendadak dan terbuka dan dapat mengandung (atau dapat pula tidak) pesan moral atau pelajaran praktis.

Seperti banyak bentuk seni manapun, ciri khas dari sebuath cerita pendek berbeda-beda menurut pengarangnya.

4. UKURAN

Menetapkan apa yang memisahkan cerita pendek dari format fiksi lainnya yang lebih panjang adalah sesuatu yang problematic. Sebuah definisi klasik dari cerita pendek ialah bahwa ia harus dapat dibaca dalam waktu sekali duduk (hal ini terutama sekali diajukan dalam esai Edgar Allan Poe “The Philosophy of Composition” pada 1846). Definisi-definisi lainnya menyebutkan baas panjang fiksi dari jumlah kata-katanya, yaitu 7.500 kata. Dalam penggunaan kontemporer, istilah cerita pendek umumnya merujuk kepada karya fiksi yang panjangnya tidak lebih dari 20.000 kata dan tidak kurang dari 1.000 kata.

Cerita yang pendeknya kurang dari 1.000 kata tergolong pada genre fiksi kilat (flash fiction). Fiksi yang melampuai batas maksimum parameter cerita pendek digolongkan ke dalam novelette, novella, atau novel.

5. GENRE

Cerita pendek pada umumnya adalah suatu bentuk karangan fiksi, dan yang paling banyak diterbitkan adalah fiksi seperti fiksi ilmiah, fiksi horor, fiksi detektif, dll. Cerita pendek kini juga mencakup bentuk nonfiksi seperti catatan perjalanan, prosa liris dan varian-varian pasca modern serta non-fiksi seperti fikto-kritis atau jurnalisme baru.

Sumber
http://24bit.wordpress.com/2009/03/08/cerita-pendek/

Read More..

Lindungi Batik Melalui Hari Batik Nasional

10.02.2009


KabarIndonesia - Nelson Mandela dengan bangganya mengenakan baju batik pada saat pidato pertamanya sebagai Presiden Afrika Selatan (Mei 1994) sebagai hari pembebasan pemisahan ras kulit putih. Saya merasa salut kepada Mandela, karena ia lebih sering dan lebih senang mengenakan baju batik daripada jas. Entah dalam acara bagaimana formilnya sekalipun juga. Baju batik ini di Afrika Selatan diberi nama Madiba. Konon batik pertama kalinya diperkenalkan secara international

oleh mantan Presiden Soeharto pada saat konferensi PBB.

Ibu kandung dari Barack Obama – Ann Dunham terkenal sebagai kolektor batik. Pada bulan Juni 2009 kemarin hasil koleksinya dipamerkan di berbagai macam museum di Amerika - Barack Obama's Mother and Indonesian Batiks. Pakaian dari disainer kondang Italy Prada bukan hanya senang dipakai oleh perempuan papan atas sekarang ini saja, bahkan ratusan tahun sebelumnya. Para bangsawan kerajaan jaman dahulu mengenakan batik Prada atau Pinarada Mas adalah kain batik yang ditulis dengan menggunakan serbuk emas murni.

Pada tanggal 2 Oktober nanti, UNESCO akan mengukuhkan batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) di Perancis. Hal inilah yang mendorong saya melalui artikel ini untuk turut mempromosikan Batik. Tetapi apa sebenarnya yang Anda ketahui tentang Batik?


Asal Kata Batik

Kata Batik itu sendiri diserap dari bahasa Jawa “amba” = menulis dan “nitik”. Batik erat dikaitkan dengan kebudayaan etnis Jawa, bahkan sudah dikenal semenjak zaman Raden Wijaya (1294-1309) pada masa kerajaan Majapahit. Setelah akhir abad XVIII, batik mulai meluas menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa. Batik secara historis ditulis dan dilukis pada daun lontar. Pada awalnya kesenian batik ini hanya khusus untuk pakaian raja dan keluarga, serta para pengikutnya. Dikerjakannya pun hanya terbatas di lingkungan kraton saja. Akhirnya kesenian ini dibawa ke luar keraton oleh pra pengikut raja yang tinggal di luar kraton, sehingga akhirnya menjadi pakaian rakyat. Sampai awal abad XX, batik yang dihasilkan semuanya batik tulis yang dikerjakan hanya oleh kaum perempuan. Membuat batik tulis membutuhkan waktu dua sampai dengan tiga bulan.

Batik secara historis ditulis dan dilukis pada daun lontar. Pembuatan batik cap baru dikenal setelah perang dunia pertama. Ide pembuatan batik cap ini timbul dari seorang Tionghoa yang bernama Kwee Seng dari Banyumas. Sejak adanya produksi batik cap inilah kaum pria juga bisa turut dikaryakan dalam pembuatan batik.

Pada awalnya batik dibuat dengan menggunakan kain mori. Dewasa ini batik dibuat juga dari bahan-bahan lainnya, misalnya sutera, rayon ataupun poliester. Motif gambar batik dibentuk/ditulis dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar. Kain yang telah selesai dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan. Panjangnya batik pada umumnya sekitar 2¼ meter.

Apakah Anda mengetahui bahwa di Pekalongan ada Museum Batik? Apabila Anda lewat Pekalongan, ajaklah anggota keluarga Anda untuk berkujung ke Museum tersebut agar mereka juga bisa lebih mengenal dan lebih mencintai Batik.

Sebagai akhir dari tulisan ini, saya ingin mengajak rekan-rekan dan para pembaca semua untuk turut mengkampanyekan Batik, mulai dengan menyebarluaskan tulisan ini maupun mengenakan pakaian batik pada saat akhir pekan nanti. Dimulai pada hari Jumat, tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Batik Day.

Marilah kita perjuangkan perlindungan Batik dengan aksi nyata dari semua warga Indonesia, yang mana kita merasa bangga mengenakan pakaian batik melebihi daripada jas ataupun pakaian formil lainnya.

Source :

Read More..

Perbandingan PS3 , XBOX360 , dan Nintendo Wii

9.25.2009

Perang antar konsol bisa sama seru dengan game-game-nya. Setelah Sony ngeluncurin PS3, Nintendo dengan Wii-nya, dan Microsoft dengan Xbox 360, persaingan semakin ketat. Harga bisa jadi salah satu faktor. Di Indonesia aja, katakanlah daerah Glodok, harga Playstation 3 yang terdiri dari 1 PS3 60 GB console, 2 wireless controller, 3 game mencapai Rp 6,9 juta. Sedangkan harga Nintendo Wii adalah sekitar Rp 5 juta yang terdiri dari Wii console, 1 controller, dan 2 game asli. Kalau harga paket Xbox 360 yang terdiri dari Xbox 360, 1 wireless controller, 1 headset, 5 DVD game, dan 1 remote mencapai Rp 3,6 juta.
Sebenarnya, konsol-konsol yang lagi bersaing itu punya keunggulan masing-masing yang susah banget kalo mau dibanding-bandingin. Wii, misalnya, kurang di segi rendering visual-nya. Sementara PS3 motion sensing control-nya sampai saat ini masih kalah dengan Wii. Yah, terserah kita aja mau milih keunggulan yang mana.

Berikut ini akan saya tampilkan perbandingan antara ketiga konsol tersebut .

PlayStation 3

Konsol ini generasi ketiga dari video game buatan Sony. Kalo dilihat dari grafis, beda jauh dari konsol sebelumnya (Ps2 & PS One). Tapi bila di bandingkan dengan Xbox 360 hampir sama malah,,walaupun beda Pabrik!! PS3 menggunakan Bluray Disc. Itu mengapa harga satu disc game ps3 bisa mahal, karena 1 bluray disc kosong dijual dengan harga 200rb

Spesifikasi Teknis
CPU ; IBM Cell @3.2Ghz
GPU : Nvidia G& RSX @550MHz
Full HD (up to 1080p)x 2 chanels
Sound: Dolby 5.1ch DTS LCPM
RAM 256 MB XDR 23.2GHz
VRAM 256 MB GDDR3 @700MHz
Storage HDD S-ATA 2.5" (60GB/20GB)
6 USB 2.0 Port
Memory Stick Pro Duo,SD card
Ethernet (10BASE-T,100BASE-TX)
Wi-Fi: IEEE 802.11 b/g
Bluetooth 2.0 (EDR)
Video : 480i,480p,720p, 1080i,1080p
Video out :HDMI, av Composite, Component
Disc Media : CD,DVD , Blue Ray

Kelebihan
1. Bisa diinstal linux
2. Blueray player paling murah (tapi game konsol paling mahal)
3. Medianya memakai blueray yang mempunyai kapasitas banyak (masih cukup puas dengan dvd dual layer)
4. GPU nya setara 7800GTX (tanpa dx10 terasa hambar)
5. HDD berkapasitas 60gb (buat apa tuh? save game sampe elek juga ga bakalan penuh)
6. Support HDMI 1080 (wew jadi kudu harus punya HDTV neh >.< )
7 Wifi built in ready untuk yang 60gb (wii juga punya)

Kekurangan :
1. kudu punya HDTV. Klo pake tipi CRT jelek gitu garis2.(HDTV mahal)
2. MAHAL
3. Medianya si blueray MAHAL.
4. Belum ada bajakannya.


Xbox360

Dirilis setahun lebih awal, xbox360 memiliki berbagai keuntungan sendiri karena mencuri start. Diantaranya ialah Persipan yang lebih matang untuk dapat memenangkan persaingan. Tidak hanya itu, versi game kopiannya juga semakin berkembang di Tanah air, tentunya dangan teknologi flash yg ada! Harganya juga lebih terjangkau....

Spesifikasi Teknis
CPU: Custom PowerPC-based
GPU: ATi R520 Xenos @500MHz
RAM: 512 MB GDDR3 RAM @700MHz Shared
Audio: Multichanel surround 32 bit prosesing
Media: DVD, HD-DVD
All game support 16:9 aspect rasio
Video:Up to 720 p and 1080i video modes
Customizabie face plates to chabge appearance
3 USB 2.0 ports
Support for wireless controllers
Detachable 20 GB hard drive
Optional Wi-Fi ready (802.11a 802.11b dan 802.11g)
Using an Xbox 360-specific or third party wireless accessory

Kelebihan :
1. Bisa dibajak, bajakannya banyak pula.
2. HDD sampe 120gb
3. Layanan online xbox live yang ternama
4. Prosesornya lumayan canggih walau kalah ama PS3.
5. Backward Compatibility buat xbox.

Kekurangannya :
1. Cepet panas sehingga gampang rusak.
2. Bajakannya ndak bisa free region, jadi klo beli xbox360 asia ya gamenya kudu yg asia.
3. Wifi optional.
4. Butuh dana tambah untuk membeli HD-DVD yang di jual secara terpisah.\


Nintendo Wii

Konsol yang satu ini memang perkembangan sangat pesat,,tau aja sendiri!!Nintendo dulu gamenya seperti apa? Super Mario? hahahhaha...
Nah sekarang udh bisa nyaingin PS3 dan Xbox lagi...
Terlihat paling menjanjikan dua lainnya. jauh sebelum di rilis, banyak respon positif diberikan terhadap konsol ini. Paling inovatif dengan kontrol Wii Remote yang memiliki fitur motion sensor. Begitu juga di tanah air, respon positif banyak di berikan terhadap produk ini. Target penjualannya telah terpenuhi..

Spesifikasi Teknis
CPU: PowerPC *Brodway*
GPU: ATi*Hollywood*
4 Wiimote controllers bluetooth
1 SD Memory card slot
2 USB 2.0 port
1 Sensor bar port
Wifi 802.11b/g wireless built-in
Optinal USB 2.0 port to Ethernet LAN adaptor
Storege 512 MB built-in flash memory
Slot loading disc drive
-8 cm GameCube mini-DVD
-12 cm Wii DVD
Video Up to 480p (NTSC) or 576p (PAL/SECAM)
Component(Progesive scan)
S-Video and composite output
Audio: Stereo, Dolby Pro Logic II
Controller with built-in mono speaker

Kelebihan :
1. Controlernya wiimote mantab, mampu mendeteksi gerakan cukup akurat.
2. Gamenya udah cukup banyak, sebanyak xbox360 lah.
3. Modchipnya banyak pilihan, semua free region, bisa upgrade firmware lewat dvd.
4. Wifi Built in
5. Ukurannya kecil.
6. Memakai kepingan DVD yg murah meriah, gamenya murah @9000.
7. Cukup banyak game game ternama yang masuk wii.
8. Opera Browser Integrated.
9. Virtual console sehingga bisa memainkan semua game nintendo.
10. Bisa memutar kepingan game gamecube 100% sampe pake controler dan memori card gamecube pun bisa. Bajakannya gamecube pun bisa.
11. Ngga ngebosenin maeninnya

Kekurangan :
1. Grafis paling buruk dibandingkan dua pesaing lainnya
2. Inetnya ndak ada colokan kabel jadi kudu beli Access Point.
3. GPU dan prosesornya biasa aja, sekelas xbox gitu.
4. Terkadang sensitivitynya sensor bar cukup kacau sehingga jika main game seperti heatseeker kudu menyetting lagi. (tapi jarang sekali kok)
5. Banyak yang bonyok kena lemparan wiimote, atau tangan kecapean maen tennis, atau layar tipi pecah kena lempar wiimote ^^ (walau udah ada Wii straptnya juga, mungkin saking semangatnya maen kali ya sampe kelempar gitu.)
6. Butuh stamina ekstra dalam bermain

Sumber : dari beberapa website dan harian kompas :D :D :D

Read More..

Bahasa Indonesia di Era Globalisasi

Seperti kita ketahui bersama bahasa Indonesia memiliki fungsi kedudukan sebagai bahasa nasional yang antara lain sebagai :
a. lambang kebanggaan nasional
b. lambang identitas nasional
c. alat pemersatu
d. alat perhubungan antar kebudayaan antar daerah
Apa kedudukan-kedudukan seperti di atas itu masih layak disandang oleh bahasa Indonesia untuk sekarang ini? Sementara saat ini banyak orang Indonesia yang lebih menyukai mahir berbahasa Inggris dibandingkan berbahasa Indonesia. Seolah-olah mereka merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain karena telah menguasai bahasa asing (Inggris) dengan fasih, walaupun penguasaan bahasa Indonesianya kurang sempurna.

Jika semua ini terus berlanjut bukan tidak mungkin bahasa Indonesia tetap akan menjadi lambang kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, dsb. Karena fenomena-fenomena seperti itu akan mengakibatkan orang-orang Indonesia lebih suka menggunakan kata-kata, istilah-istilah, dan ungkapan-ungkapan asing. Selain itu, orang Indonesia akan menghargai bahasa asing secara berlebihan sehingga ditemukan kata dan istilah asing yang “amat asing”, “terlalu asing”, atau “hiper asing”. Dan yang lebih parah lagi, banyak orang Indonesia belajar dan menguasai bahasa asing dengan baik tetapi menguasai bahasa Indonesia apa adanya.
Oleh sebab itu, mari kita perjuangkan bahasa Indonesia agar tetap pada fungsi dan kedudukannya. Dalam era globalisasi ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing yang jelas-jelas tidak sesuai dan bahkan tidak cocok dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh dari luar atau pengaruh asing ini sangat besar kemungkinannya terjadi pada era globalisasi ini. Batas antarnegara yang sudah tidak jelas dan tidak ada lagi, serta pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia.
“Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”, demikianlah bunyi alenia ketiga sumpah pemuda yang telah dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa dan negara Indonesia. Bunyi alenia ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Kita sebagai bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Mungkin ini bisa menjadi cara-cara agar bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa nasional yang menjadi kebanggaan nasional juga :
1. Menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi penerus bangsa ini bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus kita utamakan penggunaannya.
2. Menanamkan semangat persatuan dan kesatuan dalam diri generasi bangsa dan juga masyarakat luas untuk memperkukuh bangsa Indonesia dengan penggunaan bahasa Indonesia.
3. Meningkatkan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dan di perguruan tinggi.

Read More..
 
Edited by cumacoratcoret